Humas Lapas Merauke - Kalapas Kelas IIB Merauke, Bapak Gustaf Nikolas Rumaikewi, SH, MH, meninjau Lahan Kerja Narapidana Untuk berkebun di Areal Blok bangunan Baru Lapas Kelas IIB merauke. Dalam wawancaranya, Bapak Rumaikewi sampaikan, terkait dengan Lahan tidur yang akan di kelola oleh Warga binaan, namun sebelumnya lahan itu di tanami dengan tanaman yang jangka panjang seperti umbi umbian, sebenarnya lahannya itu kalau di optimalkan bisa memberikan hasil yang lebih baik, untuk itu perlu disosialisasi kepada Warga Binaan terkait dengan bagaimana menajemen dalam bertani,mengelola lahan yang sempit namun dimanfaatkan untuk tanaman jangka pendek sehingga tidak lagi menanami tanaman jangka pangkang, lanjut bapak Rumakewi, ketika di analisa, menanam ubi petatas dengan luas lahan misalnya 12m x 30m dan di buat beberapa bedeng maka penghasilannya satu bedeng, kurang lebih mendapat Rp. 100.00,- dengan jumlah satu karung ukuran 50 Kg, dalam kurung waktu 3 atau 4 bulan baru dapat dipanen, namun ketika di rubah menanam tanaman jangka pendek dengan menggunakan lahan yang sama, satu bedeng di ditanami misalnya kangkung, bayam, maka hasil 1 bedeng itu bisa menpadatkan hasil dengan nilai rupiah Rp. 300.000,- hingga Rp.400.000,-. sehingga di lihat secara konkrit dari analisa itu, maka yang berpotensi untuk di kelola dan mendapat hasil yang lebih baik adalah tanaman jangka pendek, untuk itu warga binaan akan di dorong memanfaatkan lahan yang sempit tersebut.
Harapan Kalapas Merauke, semoga apa yang menjadi analisa itu dapat sesuai dengan hasil nantinya, sehingga akan berpulang kepada mereka para tukang kebun yang notabene adalah warga binaan untuk memberikan pemahaman ilmu berkebun dan tentunya akan bermanfaat kelak bagi mereka ketika bebas dari Lapas Klas IIB Merauke. Tegas Bapak Rumaikewi sambil memantau warga binaan membuat bedeng untuk tanaman jangka pendek tersebut. (11/02/24)